Rabu, 03 Februari 2010

Apa itu Gerobak Biru ?

Yang dimaksud dengan Gerobak Biru adalah gerobak untuk usaha dalam arti sesungguhnya, dimana sebuah gerobak itu atau lebih yang dicat warna biru sebagai identitas atau pengenal bagi para pelanggan.

Suatu rencana usaha kecil yang sederhana, dimana apabila kita lebih cermati bahwa usaha-usaha kecil seperti ini adalah usaha yang sesungguhnya mempunyai nilai ekonomi beresiko kecil.

Gerobak Biru ini adalah :
Membangun usaha kecil dengan membantu orang untuk mempunyai sebuah usaha

Maksudnya adalah :
Bahwa rencana usaha yang akan kita jalani dengan menggandeng atau merangkul orang lain (pengangguran) untuk mempunyai usaha (pekerjaan) , jadi kesimpulannya adalah membangun usaha dengan kepedulian sosial.

Proposal Gerobak Biru

Proposal biru ini ditulis secara singkat yang isinya adalah pemaparan dari rencana usaha Gerobak Biru. Rencana ini dilatar belakangi oleh banyaknya masyarakat bawah yang tidak mempunyai suatu pekerjaan atau usaha, sehingga dalam kehidupan ekonominya mereka tidak akan pernah mengalami perubahan yang baik. Dan mungkin sudah saatnya kita perduli atas keadaan seperti itu.

Atau dapat dikatakan bahwa Gerobak Biru ini adalah sebagai suatu bentuk untuk membangun usaha serta memberikan kesempatan orang yang tidak memiliki modal (pengangguran/orang tidak mampu) dalam berusaha, juga mengwajibkan atau mendidik bagi usahawan yang telah direkrut untuk peduli terhadap sesama (rekan-rekan yang belum mendapatkan kesempatan dalam Gerobak Biru ini)

Dalam tujuan pelaksanaannya adalah akan menciptakan jumlah Gerobak Biru bertambah setiap bulannya sebanyak 1 unit sehingga dalam tiap bulannya dapat direkrut 1 usahawan baru.

Target Usaha

1. Memberikan keuntungan bagi pemilik (pengelola) dan;
2. Memberikan pemasukan kepada usahawan atas semua jerih payahnya dalam berusaha sehingga akan meningkatkan ekonomi keluarga yang tidak mampu
3. Memberikan kepedulian untuk membantu kepada sesama

Rencana Usaha

Target Modal : Rp.20.000.000 (dua puluh juta rupiah) modal mempengaruhi laju perkembangan

Modal sebesar Rp.20.000.000 dijadikan :
10 Gerobak Dorong bercat biru dan diberikan nomor 1-10, masing-masing senilai @Rp.2.000.000,-

Yang terdiri :

a. 1 buah gerobak senilai : Rp. 1.000.000,-
b. 1 buah kompor gas dan tabung : Rp. 250.000,-
c. 2 meja kayu lapis @Rp.100.000 : Rp. 200.000,-
d. 8 kursi plastik bekas : Rp. 240.000,-
e. Peralatan makan & minum
Peralatan masak (panci)
Peralatan Lain-lain : Rp. 200.000,-
f. Bumbu : Rp. 110.000,-

Pelaksanaan usaha

1. Usaha pempek palembang
2. Usaha dijalankan oleh perseorang dari masyarakat bawah yang kita kenal dan percayai berminat usaha
3. Masing-masing gerobak adalah bersifat pinjaman, kepada 10 orang pilihan
4. Untuk keamanan usaha dan modal, maka diperlukan suatu ikatan perjanjian mengenai 4 hal penting :
4.1. Gerobak dan peralatan adalah pinjaman
4.2. Keuntungan hasil penjualan (makanan dan minuman) adalah sepenuhnya miliknya
4.3. Memberikan setoran usaha sebesar Rp.7.000/hari atau Rp.210.000/bulannya kepada
pengelola (hasil setoran ini akan digunakan untuk pengembangan/penambahan gerobak biru
usaha)
4.4. Khusus menjual makan utama (pempek palembang) yang bahannya diambil dari pengelola
Penambahan jenis makanan harus disetujui oleh pengelola

Pelaksanaan usaha ini akan ditunjukkan dalam skema dengan penjelasannya pada bagian bawah


Profit

Profit Usahawan

Profit (makanan utama) yang dihasilkan oleh usahawan (dihitung per gerobak) :

Profit 1 hari penjualan makanan utama :
Pembelian Bahan : 50 x Rp.1.500,- = Rp. 75.000,-
Penjualan : 25 porsi x Rp.6.000 = Rp.150.000,-
Sisa : Rp. 75.000

Profit 1 hari penjualan minuman :
Modal 1 gelas Teh Panas : 25 gelas x Rp. 500,- = Rp. 12.500,-
Penjualan (asumsi) Teh Panas : 25 gelas x Rp.3.000,- = Rp. 75.000,-
Sisa : Rp. 63.500,-

Total profit :Rp.75.000 + Rp.63.500 = Rp. 138.500,-/hari
Rp.138.000 x 30 hari = Rp.4.155.000,-/bulan

Asumsi digunakan angka minimal rata-rata perkiraan penjualan/target

Profit Lembaga Pengelola

Profit Lembaga Pengelolaan bersumber dari selisih harga sebagai berikut :

Pengambilan dari Industri Rumah Tangga : Rp.1.500 - Rp.700,- = Rp.800,-
Perhari : order 10 gerobak : 500 buah x Rp.800,- = Rp. 400.000,-
Perbulan : order 10 gerobak : 1500 buah x Rp.800,- =Rp. 12.000.000,-

Penerimaan dari setoran sebesar Rp.7.000,- perhari/gerobak dianggap bukan profit karena setoran yang didapat akan digunakan sebagai pengembangan gerobak biru.

Profit Industri Rumah Tangga

Profit yang dihasilkan oleh Industri Rumah Tangga adalah sebagai berikut :

Modal bahan : Rp.50.000 per 150 buah pempek lenjer
Modal perbuah : Rp.50.000 : 150 = Rp.333 atau dibulatkan Rp.350,-

Penjualan perhari : Rp.700 x 500 = 350.000,-
Modal perhari : Rp.350 x 500 = 175.000,-

Pendapatan : Rp. 175.000 per hari
Rp.5.250.000 per bulan


Pengembangan Gerobak Biru

Pengembangan usaha Gerobak Biru dilakukan tiap bulannya, sehingga untuk 1 bulannya dapat membantu 1 orang untuk mempunyai tempat usaha.

Dana yang digunakan untuk pengembangan ini adalah menggunakan dana setoran dari 10 gerobak biru pertama

Dana setoran : 10 gerobak x Rp.7000 x 30 hari = Rp.2.100.000 dapat digunakan untuk pembuatan 1 gerobak biru.

Target pengembangan adalah :
Dalam periode 1 tahun terjadi penambahan sebanyak = 18 gerobak biru baru
total seluruhnya adalah sebanyak = 28 gerobak biru.

Bahwa angka penambahan maupun pengembangan adalah asumsi usaha berjalan normal dan rata-rata tetap, terdapat kemungkinan bahwa jumlah tersebut akan berkurang maupun bertambah, tetapi terdapat kemungkinan yang menggembirakan apabila ini semua berjalan dengan baik.


Dadang Suharyono
Perencana / Pencetus Ide